Analisa Trafik dengan Parameter
Round Trip Time (RTT)
Pasman
Rizky
Teknik
Elektronika Telekomunikasi, Politeknik Caltex Riau
1.
Pendahuluan
Monitoring
jaringan merupakan salah satu bagian dalam manajemen jaringan dimana monitoring
berfungsi untuk mengevaluasi performa dan untuk melihat efisiensi dan
stabilitas operasional. Analisa dan monitoring trafik diperlukan untuk
meningkatkan kualitas layanan jaringan dengan penggunaan analisa statistik
untuk memperoleh karakteristik trafik. Statistik ini menggambarkan tentang
kualitas layanan dan trafik jaringan. Karena adanya keragaman kebutuhan
bandwidth oleh arus trafik yang dihasilkan dari aplikasi berbeda.
Kenapa
penulis melakukan monitoring jaringan pada perumahan limbungan, karena di
perumahan limbungan tersebut daerahnya masih terpencil dan belum banyak
jaringan 3,5 yang masuk ke perumahan tersebut. Penulis ingin melihat bagaimana kinerja
dari jaringan yang ada, dan situs yang akan dicoba adalah www.okezone.com,
karena situs tersebut yang rutin penulis kunjungi setiap harinya dan merupakan
situs yang memuat konten berita yang sangat lengkap. Percobaan dilakukan pada
tanggal 26 Maret 2014 pukul 11.00 sampai 17.00 WIB dimana lalu lintas data
cukup padat.
Pada
percobaan ini monitoring trafik jaringan menggunakan PING (Packet Internet
Gopher) yang digunakan untuk menguji kemampuan sebuah host berkomunikasi atau
mengirim data ke luar. Perintah dari ping ini akan nenunjukkan jumlah data yang
hilang sewaktu berkomunikasi dan time to live (TTL). Dan juga kita melihat
Round Trip Time (RTT), yaitu waktu yang diperlukan oleh suatu sinyal
atau paket data untuk berjalan dari sumber ke tujuan dan kembali lagi ke sumber.
Waktu yang sedikit berarti trafik bagus sedangkan jika RTT nya besar berarti
trafik tidak bagus.
Dengan
menggunakan data yang didapat dari ping kemudian dicari nilai PDF (Probability
Density Function) yang menyatakan nilai kemungkinan dari setiap kejadian dan
nilai CDF (Cumulative Density Function) yang menjumlahkan nilai kemungkinan
sampai suatu kejadian tertentu, setelah itu dari hasilnya maka akan didapat
informasi mengenai kinerja dari jaringan dan tentang prediksi yang berhubungan
dengan kinerja jaringan tersebut.
Selanjutnya
pada bab 2 akan dijelaskan metode pengambilan data. Pada bab 3 akan dijelaskan
hasil data dan analisanya. Serta pada bab 4 berisi tentang kesimpulan terhadap
percobaan yang telah dilakukan.
2.
Metode
2.1
Aplikasi
Ping
Ping merupakan utilitas
untuk memeriksa konektivitas antar jaringan melalui sebuah protokol TCP/IP
(Transmission Control Protocol/Internet Protocol) dengan cara mengirim sebuah
paket ICMP (Internet Control Message Protocol) kepada alamat ip yang hendak di
uji konektivitasnya. Ping yang bagus akan menampilkan pesan reply pada layar
monitor dan jika Request Time Out berarti tidak ada konektivitas yang terjadi.
Kualitas jaringan dinilai berdasarkan waktu pergi dan pulangnya paket dan
jumlah paket yang hilang. Jika keduanya memiliki nilai yang semakin kecil maka
trafik akan dinilai bagus. Contoh perintah ping adalah ping www.okezone.com.
Pada
paper ini langkah pertama dalam monitoring jaringan menggunakan ping adalah
dengan melihat respon time ke situs tertentu terhadap ukuran paket loopback
yang berbeda-beda. Dengan melakukan perintah ping ke situs target dengan jumlah iterasi 10 dan ukuran paket icmp 8, 16, 32,
64, 128, 256, 512, 1024, 1500, 2000, 2500, dan 3000 byte. Contohnya Ping www.okezone.com –n 10 –l 8 –i 225, yaitu perintah ping ke
website okezone dengan ukuran file icmp 8 byte iterasi 10 kali dan TTL 225.
Langkah
kedua adalah melihat kestabilan jaringan, Dengan mekukan perintah ping ke situs
yang sama dengan yang sebelumnya tetapi dengan iterasi sebanyak 1000 kali dan
ukuran file yang berbeda, yaitu 64, 128, 512, dan 1024 Byte. Kemudian dari data
yang didapat dijadikan kedalam bentuk grafik yang kemudian dilihat dan
dibandingkan kestabilan jaringannya.
2.2 PDF
dan CDF
Langkah
selanjutnya adalah dengan melakukan analisa statistik. Data yang telah didapat
tadi akan diolah dan dicari nilai PDF dan CDF nya. Nilai PDF dan CDF tersebut
akan membantu dalam menarik kesimpulan yang menunjukkan keadaan sesungguhnya.
Analisa statistik ini akan membuat kita dapat lebih mudah melihat gambaran
karakteristik dari kinerja jaringan.
2.2.1
PDF
(Probability Density Function
Probability
Density Function menyatakan nilai probabilitas dari setiap keajadian. Contoh
pada kasus ini adalah dimana X merupakan
tiap-tiap ukuran paket data dari data pada langkah sebelumnya, dengan RTT range
25 ms. Caranya, nilai RTT terkecil kemudian tambahkan 25 ms itu jadi range
pertama, dan lanjutkan sampai data RTT terbesar masuk dalam range terakhir.
Nilai PDF akan menampilkan kemungkinan jumlah data dalam range. Nilai semua
kemungkinan adalah 1.
2.2.2
CDF
(Cumulative Density Function)
Fungsi
kepadatan kumulatif atau Cumulative Density Function adalah fungsi yang
menjumlahkan nilai kemungkinan sampai suatu kejadian tertentu (1). Seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya jumlah nilai kemungkinan adalah 1.
2.3 Topologi Jaringan
Gambar diatas merupakan topologi
jaringan pada saat melakukan ping. Server tujuan adalah www.okezone.com dengan IP 202.80.220.95.
3.
Hasil dan
Analisa
3.1 Pengaruh Ukuran Paket Terhadap Round Trip Time (RTT)
Setelah dilakukan ping terhadap server okezone dengan iterasi 10 didapatlah
rata-rata RTT nya seperti tabel dibawah ini.
Dari tabel
diatas, hasil grafiknya seperti dibawah ini.
Berdasarkan teori semakin besar ukuran paket data maka semakin besar pula
nilai RTT nya. Tetapi pada grafik diatas tidak menyatakan demikian. Ada
beberapa faktor yang menyebabkan hal ini bisa terjadi yaitu Bandwidth dan
kondisi trafik. Bandwidth yang kecil akan menyebabkan RTT nya semakin besar.
Begitu juga dengan trafik, semakin banyak trafik maka semakin besar RTT nya.
Pada grafik diatas tampak bahwa ukuran paket 512 Byte memiliki RTT yang paling
besar. Hal ini bisa disebabkan karena pada saat ping dilakukan kondisi trafik
sedang padat sehingga RTT nya besar. Sedangkan kodisi RTT terkecil pada saat
ukuran paket nya 32 Byte.
Berikut ini adalah grafik PDF yang menunjukkan kestabilan unjuk kerja kecepatan akses internet.
- 64 Byte
- 128 Byte
- 512 Byte
- 1024 Byte
Dari ke empat grafik diatas, grafik dengan
ukuran paket data 128 Byte menunjukkan hasil unjuk kerja kecepatan akses
internet yang paling stabil. Karena pada grafik tersebut persebaran datanya
tidak terlalu besar. Jaringan stabil dengan RTT diantara 108 – 133 ms dengan
pdf 0,739. Sedangkan untuk ukuran paket data 64 Byte, jaringan stabil pada dua
kondisi yaitu pada range 94-199 ms dan range 120-145ms. Sedangkan untuk ukuran
paket data 512 dan 1024 Byte kestabilan jaringannya tidak terlalu bagus dimana
distribusi pdf nya banyak.
Berikut ini adalah grafik CDF untuk
masing-masing ukuran paket data.
- 64 Byte
- 128 Byte
- 512 Byte
- 1024 Byte
CDF
menjumlahkan semua kejadian hingga menjadi satu kejadian. Titik awal merupakan
kejadian yang sering muncul. Semakin mendekati 1 maka kejadian tersebut semakin
jarang muncul. Grafik CDF yang bagus jika hampir membentuk garis lurus. Dalam
hal ini yang paling bagus adalah pada saat ukuran paket 128 byte, dimana hampir
menmbentuk garis lurus. Hal ini menunjukkan jaringan pada saat melakukan ping
dengan ukuran paket 128 byte sedang bagus.
44. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
sebagai berikut:
- Analisa jaringan dengan Parameter RTT tergantung dari kondisi trafik. Seamkin padat trafik maka seamkin besar RTT nya
- Semakin besar ukuran paket data, maka semakin besar pula RTT nya jika kondisi trafik jaringan sedang bagus dan stabil.
- Kondisi trafik stabil pada saat ukuran paket datanya 128 Byte.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar