Rabu, 02 Juli 2014

Analisa Trafik dengan Parameter Round Trip Time (RTT)



Analisa Trafik dengan Parameter Round Trip Time (RTT)
Pasman Rizky
Teknik Elektronika Telekomunikasi, Politeknik Caltex Riau


1.        Pendahuluan
 Monitoring jaringan merupakan salah satu bagian dalam manajemen jaringan dimana monitoring berfungsi untuk mengevaluasi performa dan untuk melihat efisiensi dan stabilitas operasional. Analisa dan monitoring trafik diperlukan untuk meningkatkan kualitas layanan jaringan dengan penggunaan analisa statistik untuk memperoleh karakteristik trafik. Statistik ini menggambarkan tentang kualitas layanan dan trafik jaringan. Karena adanya keragaman kebutuhan bandwidth oleh arus trafik yang dihasilkan dari aplikasi berbeda.
Kenapa penulis melakukan monitoring jaringan pada perumahan limbungan, karena di perumahan limbungan tersebut daerahnya masih terpencil dan belum banyak jaringan 3,5 yang masuk ke perumahan tersebut. Penulis ingin melihat bagaimana kinerja dari jaringan yang ada, dan situs yang akan dicoba adalah www.okezone.com, karena situs tersebut yang rutin penulis kunjungi setiap harinya dan merupakan situs yang memuat konten berita yang sangat lengkap. Percobaan dilakukan pada tanggal 26 Maret 2014 pukul 11.00 sampai 17.00 WIB dimana lalu lintas data cukup padat.
Pada percobaan ini monitoring trafik jaringan menggunakan PING (Packet Internet Gopher) yang digunakan untuk menguji kemampuan sebuah host berkomunikasi atau mengirim data ke luar. Perintah dari ping ini akan nenunjukkan jumlah data yang hilang sewaktu berkomunikasi dan time to live (TTL). Dan juga kita melihat  Round Trip Time (RTT), yaitu waktu yang diperlukan oleh suatu sinyal atau paket data untuk berjalan dari sumber ke tujuan dan kembali lagi ke sumber. Waktu yang sedikit berarti trafik bagus sedangkan jika RTT nya besar berarti trafik tidak bagus.
Dengan menggunakan data yang didapat dari ping kemudian dicari nilai PDF (Probability Density Function) yang menyatakan nilai kemungkinan dari setiap kejadian dan nilai CDF (Cumulative Density Function) yang menjumlahkan nilai kemungkinan sampai suatu kejadian tertentu, setelah itu dari hasilnya maka akan didapat informasi mengenai kinerja dari jaringan dan tentang prediksi yang berhubungan dengan kinerja jaringan tersebut.
Selanjutnya pada bab 2 akan dijelaskan metode pengambilan data. Pada bab 3 akan dijelaskan hasil data dan analisanya. Serta pada bab 4 berisi tentang kesimpulan terhadap percobaan yang telah dilakukan.

2.        Metode
2.1    Aplikasi Ping
Ping merupakan utilitas untuk memeriksa konektivitas antar jaringan melalui sebuah protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) dengan cara mengirim sebuah paket ICMP (Internet Control Message Protocol) kepada alamat ip yang hendak di uji konektivitasnya. Ping yang bagus akan menampilkan pesan reply pada layar monitor dan jika Request Time Out berarti tidak ada konektivitas yang terjadi. Kualitas jaringan dinilai berdasarkan waktu pergi dan pulangnya paket dan jumlah paket yang hilang. Jika keduanya memiliki nilai yang semakin kecil maka trafik akan dinilai bagus. Contoh perintah ping adalah ping www.okezone.com.
Pada paper ini langkah pertama dalam monitoring jaringan menggunakan ping adalah dengan melihat respon time ke situs tertentu terhadap ukuran paket loopback yang berbeda-beda. Dengan melakukan perintah ping ke situs target dengan jumlah  iterasi 10 dan ukuran paket icmp 8, 16, 32, 64, 128, 256, 512, 1024, 1500, 2000, 2500, dan 3000 byte. Contohnya Ping www.okezone.com  –n 10 –l 8 –i 225, yaitu perintah ping ke website okezone dengan ukuran file icmp 8 byte iterasi 10 kali dan TTL 225.
Langkah kedua adalah melihat kestabilan jaringan, Dengan mekukan perintah ping ke situs yang sama dengan yang sebelumnya tetapi dengan iterasi sebanyak 1000 kali dan ukuran file yang berbeda, yaitu 64, 128, 512, dan 1024 Byte. Kemudian dari data yang didapat dijadikan kedalam bentuk grafik yang kemudian dilihat dan dibandingkan kestabilan jaringannya.

2.2    PDF dan CDF
Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan analisa statistik. Data yang telah didapat tadi akan diolah dan dicari nilai PDF dan CDF nya. Nilai PDF dan CDF tersebut akan membantu dalam menarik kesimpulan yang menunjukkan keadaan sesungguhnya. Analisa statistik ini akan membuat kita dapat lebih mudah melihat gambaran karakteristik dari kinerja jaringan.

2.2.1        PDF (Probability Density Function
Probability Density Function menyatakan nilai probabilitas dari setiap keajadian. Contoh pada kasus  ini adalah dimana X merupakan tiap-tiap ukuran paket data dari data pada langkah sebelumnya, dengan RTT range 25 ms. Caranya, nilai RTT terkecil kemudian tambahkan 25 ms itu jadi range pertama, dan lanjutkan sampai data RTT terbesar masuk dalam range terakhir. Nilai PDF akan menampilkan kemungkinan jumlah data dalam range. Nilai semua kemungkinan adalah 1.
  
2.2.2        CDF (Cumulative Density Function)
Fungsi kepadatan kumulatif atau Cumulative Density Function adalah fungsi yang menjumlahkan nilai kemungkinan sampai suatu kejadian tertentu (1). Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya jumlah nilai kemungkinan adalah 1.

2.3    Topologi Jaringan

Gambar diatas merupakan topologi jaringan pada saat melakukan ping. Server tujuan adalah www.okezone.com dengan IP 202.80.220.95.

3.        Hasil dan Analisa
3.1    Pengaruh Ukuran Paket Terhadap Round Trip Time (RTT)
Setelah dilakukan ping terhadap server okezone dengan iterasi 10 didapatlah rata-rata RTT nya seperti tabel dibawah ini.


Dari tabel diatas, hasil grafiknya seperti dibawah ini.

Berdasarkan teori semakin besar ukuran paket data maka semakin besar pula nilai RTT nya. Tetapi pada grafik diatas tidak menyatakan demikian. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini bisa terjadi yaitu Bandwidth dan kondisi trafik. Bandwidth yang kecil akan menyebabkan RTT nya semakin besar. Begitu juga dengan trafik, semakin banyak trafik maka semakin besar RTT nya. Pada grafik diatas tampak bahwa ukuran paket 512 Byte memiliki RTT yang paling besar. Hal ini bisa disebabkan karena pada saat ping dilakukan kondisi trafik sedang padat sehingga RTT nya besar. Sedangkan kodisi RTT terkecil pada saat ukuran paket nya 32 Byte.

3.2  Kestabilan Unjuk Kerja Kecepatan Akses Internet 
      Berikut ini adalah grafik PDF yang menunjukkan kestabilan unjuk kerja kecepatan akses internet.

  • 64 Byte
 
  • 128 Byte
  • 512 Byte
  • 1024 Byte

     Dari ke empat grafik diatas, grafik dengan ukuran paket data 128 Byte menunjukkan hasil unjuk kerja kecepatan akses internet yang paling stabil. Karena pada grafik tersebut persebaran datanya tidak terlalu besar. Jaringan stabil dengan RTT diantara 108 – 133 ms dengan pdf 0,739. Sedangkan untuk ukuran paket data 64 Byte, jaringan stabil pada dua kondisi yaitu pada range 94-199 ms dan range 120-145ms. Sedangkan untuk ukuran paket data 512 dan 1024 Byte kestabilan jaringannya tidak terlalu bagus dimana distribusi pdf nya banyak.

     Berikut ini adalah grafik CDF untuk masing-masing ukuran paket data.
  • 64 Byte
  • 128 Byte
  • 512 Byte
           
  • 1024 Byte
           

     CDF menjumlahkan semua kejadian hingga menjadi satu kejadian. Titik awal merupakan kejadian yang sering muncul. Semakin mendekati 1 maka kejadian tersebut semakin jarang muncul. Grafik CDF yang bagus jika hampir membentuk garis lurus. Dalam hal ini yang paling bagus adalah pada saat ukuran paket 128 byte, dimana hampir menmbentuk garis lurus. Hal ini menunjukkan jaringan pada saat melakukan ping dengan ukuran paket 128 byte sedang bagus.

44.   Kesimpulan
 Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
  • Analisa jaringan dengan Parameter RTT tergantung dari kondisi trafik. Seamkin padat trafik maka seamkin besar RTT nya
  • Semakin besar ukuran paket data, maka semakin besar pula RTT nya jika kondisi trafik jaringan sedang bagus dan stabil. 
  • Kondisi trafik stabil pada saat ukuran paket datanya 128 Byte.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar