Minggu, 06 Juli 2014

MANAJEMEN BANDWIDTH PADA MIKROTIK



MANAJEMEN BANDWIDTH PADA MIKROTIK

I.           PENDAHULUAN
          Mengatur dan membatasi pemakaian Bandwidth internet memang suatu hal yang penting ketika koneksi internet kita terbatas, misalnya kuota bandwidth yang terbatas dari ISP. Kita perlu membatasi kuota bandwidth tiap user yang terkoneksi ke Router Mikrotik. Pada Router Mikrotik sendiri sudah tersedia fitur yang bisa membatasi (limit) bandwidth yaitu Queue. Ada dua macam Queue pada Mikrotik :
  1. Queue Simple : merupakan cara termudah untuk melakukan management bandwidth yang diterapkan pada jaringan skala kecil sampai menengah untuk mengatur pemakaian bandwidth upload dan download tiap user.
  2. Queue Tree : mirip seperti queue simple tapi lebih rumit, yaitu dapat melakukan pembatasan bandwidth berdasarkan group bahkan secara hierarki. Kita harus mengaktifkan fitur Mangle pada Firewall jika ingin menggunakan Queue Tree.

II.     TUJUAN
               1.      Dapat mengkonfigurasi mikrotik 
               2.      Dapat menerapkan manajemen bandwidth pada mikrotik

III.      TOPOLOGI JARINGAN



IV.        ANALISA
               Untuk mengatur manajemen bandwidth pada client menggunakan mikrotik langkah pertama yang dilakukan adalah mengkonfigurasi NAT. Konfigurasi NAT sudah dijelaskan pada praktikum sebelumnya. Pada percobaan ini manjemen bandwidth yang dilakukan menggunakan cara Queue Simple. Dengan Queue Simple  bisa melakukan pengaturan bandwidth secara sederhana berdasarkan IP Address client dengan menentukan kecepatan upload dan download maksimum yang bisa dicapai oleh client. Pada percobaan ini manajemen bandwidth yang dilakukan ada tiga jenis yaitu Limitasi Bandwidth, Metode Pembagian Bandwidth Share dan Bandwidth priority.

1.      Limitasi Bandwidth
         Pada kasus ini akan melakukan limitasi maksimal upload dan download  128kbps terhadap client dengan IP 192.168.2.252 yang terhubung ke Router. Penentuan kecepatan maksimum client dilakukan pada parameter target upload dan target download max-limit. Bisa dipilih dengan drop down menu atau ditulis manual. Satuan bps (bit per second). Dengan pengaturan tersebut maka Client dengan IP 192.168.2.252 akan mendapatkan kecepatan maksimum Upload dan Download 128kbps dalam keadaan apapun selama bandwidth memang tersedia. 

  
Berikut ini adalah proses download yang terjadi pada client 1 dimana kecepatan rata-ratanya adalah 7.100 KB/sec. Seharusnya client 1 dapat melakukan donwload dengan keceptan maksimum 128 KB/sec tetapi karena jaringan dalam keadaan trafik yang padat maka hanya bisa melakikan download dengan kecepatan rata-rata 7.100 KB/sec.



Untuk gambar dibawah ini, kecepatan download client 1 dianikkan menjadi  512kb/sec.


Dengan file yang sama, proses download client 1 lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Karena bandwidtnya sudah dinaikkan. Kecepatannya menjadi 22.555 KB/sec.



2.      Metode Pembagian Bandwidth Share  
     Pada kasus ini akan melakukan pengaturan bandwidth sebesar 512 kbps untuk digunakan 3   client. Konsepnya sebagai berikut :
  • Dalam keadaan semua client melakukan akses, maka masing-masing client akan mendapat bandwidth minimal 128kbps.
  • Jika hanya ada 1 Client yang melakukan akses, maka client tersebut bisa mendapatkan bandwidth hingga 512kbps.
  • Jika terdapat beberapa Client (tidak semua client) melakukan akses, maka bandwidth yang tersedia akan dibagi rata ke sejumlah client yg aktif.

Route tidak tahu berapa total bandwidth real yang dimiliki, maka harus definisikan pada langkah pertama. Pendefinisian ini bisa dilakukan dengan melakukan setting Queue Parent. Besar bandwidth yang kita miliki bisa diisikan pada parameter Target Upload Max-Limit danTarget Download Max-Limit. 



selanjutnya  menentukan limitasi per client dengan maksimum upload dan download 512 kbps. Pada Advance mengisi Limit At 128 kbps untuk upload dan download serta memilih total bandwidth sebagai parent.   




Pengujian

  • Kondisi 1 (Client 1 aktif) 

Kondisi 1 menunjukkan ketika hanya 1 client saja yg menggunakan bandwidth, maka Client tersebut bisa mendapat hingga Max-Limit. 

Pertama Router akan memenuhi Limit-at Client yaitu 128 kbps. Bandwitdh yang tersedia masih sisa 512 kbps -128 kbps = 384 kbps. Karena client yang lain tidak aktif maka 384 kbps yang tersisa akan diberikan lagi ke Client1 sehingga mendapat 128kbps+384kbps =512kbps atau sama dengan max-limit. 
  • Kondisi 2 (Client 1 dan 3 aktif)

Pertama router akan memberikan limit-at semua client terlebih dahulu. Akumulasi Limit-at untuk 2 client = 128kbps x 2 =256kbps . Bandwidth total masih tersisa 256kbps. Sisa nya akan dibagi rata ke kedua Client. Sehingga tiap client mendapat Limit-at + (sisa bandwidth / 2) = 128kbps+128kbps =256kbps 

  •  Kondisi 3 (semua client aktif)

Pertama Router akan memenuhi Limit-at tiap client lebih dulu, sehingga bandwidth yang digunakan 128kbps x 3 = 384kbps. Bandwidth total masih tersisa 128kbps. Sisa bandwidth akan dibagikan ke ketiga client secara merata sehingga tiap client mendapat 128kbps + (128kbps/3) = 170kbps.
 
3.      Bandwidth Priority
Nilai priority queue adalah 1-8 dimana terendah 8 dan tertinggi 1. Pada kasus ini client 1 (192.168.2.252) mendapat prioritas 1 sedangkan client yang lain mendapatkan prioritas 8. Pada saat pengujian client 1 mendapatkan bandwidth yang lebih besar dibandingkana client yang lain.





























8 komentar: